( B ) : " jelas neng Solo"
( A ) : " Anak e kang Slamet sing tibo wingi, di tambak ke neng ndi? "
( B ) : " Neng Solo, lek...."
( A ) : " Ponakan mu arep neruske sekolah neng ndi, Min"
( B ) : " Neng Solo...."
( A ) : "Rame-rame arep dolan neng ndi kowe, Jo"
( B ) : " Ningali Sekaten teng Solo, mbokdhe....."
Begitulah ikon pariwisata yang berhasil di citra kan oleh kota Solo yang di motori bapak walikota nya, Jokowi. Solo, sebagai kota tujuan untuk belanja, pendidikan, kesehatan dan pariwisata semakin lengkap dan tertata apik di tangan pemimpin kota Solo saat itu.
Dan saya pun mempunyai kesan tentang Solo yang begitu dalam hingga saat ini.
Solo, feeling happy in here
![]() |
Searah jarum jam: Citra kota Solo, Omah Sinten, Pura Mangkunagaran, Sriwedari, Pasar Antik Triwindu Pict by credit |
Sudah bukan rahasia lagi, kesempatan transit bus ini di manfaatkan oleh para pedagang dan pengamen. Tak terhitung pengamen yang datang naik ke bus dan pedagang yang menawarkan dagangan nya. #UakeehBanget
Dari banyak nya pedagang yang naik bus, saya terkesan dengan pedagang tahu, beberapa kali mungkin lebih dari tiga kali setiap naik bus itu saya bertemu dengan pedagang tahu itu dan selalu menawarkan dagangan nya dengan unik. #4JempolKagemNjenengan
" Tahu..tahu....sinten tumbas tahu, monggo mbak, monggo mas, monggo bu, monggo pak....tahu nipun enggal, boten lawas, sekeco sanget....monggo, sinten tumbas tahu....monggo mbak, monggo mas, monggo bu, monggo pak.... tahu nipun boten lami lami wonten mriki, enggal dipun tumbas....monggo, sinten tumbas tahu....monggo mbak, monggo mas, monggo bu, monggo pak..... sakderenge pabrik ipun mbledos goreng tahu......" #RoamingBukaGoogleTranslate qiqiqiqi
Kalimat terakhir pedagang tahu itu yang selalu saya ingat dan ngekek tertawa ingat wajah tukang tahu yang memang lucu menawarkan tahu nya dengan semangat dan suara keras agar tidak kalah dengan pedagang yang lain.
Kesan selanjutnya adalah dengan para pengamen, banyak sekali pengamen di Solo, dari yang ga niat modal tepuk tangan lalu tangan di bawah minta uang ke penumpang sampai yang niat mengamen. Yach, yang terakhir ini yang selalu saya tunggu ketika bus transit lama di daerah Palur. Lagu yang di bawakan para pengamen di Solo khas banget, selama saya naik bus selalu menyanyikan lagu-lagu nya raja campursari Didi Kempot apalagi saat itu tahun 2000-an lagu-lagu nya sedang hits.
Ahaaay, jebreeet....pengamen itu menyanyikan lagu kesukaan saya.
Mendengar lagu itu, asli karena saat itu saya masih single senyum-senyum ke-Ge eR-an...WoooW, ada yang suka saya sampai cinta nya setengah koder, eit tapi saya bukan tukang lemper dan tukang pelet yaaa.....bisa nya hanya melet-melet sajah.....hehehe
Solo, my bestfriend in here
Solo yang dikenal keramahan nya dan masyarakat nya yang baik hati, suka menolong juga tidak sombong, bisa saya rasakan dari sahabat saya, Darma. Hampir empat tahun saya bersama dengan nya di kota hujan. Saya dan teman-teman memanggil nama nya, Darma. Sedangkan keluarga nya memanggil nama nya, Yuni. Saya dan Darma, walaupun sekampus kami beda kelas/jurusan tapi satu kamar se-kost-an. Mungkin tak cukup saya menuliskan kebaikan hati nya, ringan tangan nya membantu saya dan teman-teman dan kepedulian nya yang lain.
Sebagai anak bungsu dari enam bersaudara dan perempuan sendiri, Darma sangat di sayangi keluarga nya. Darma yang keseharian nya memakai gamis dan kerudung lebar tetap giras cekatan mobile mengerjakan segala sesuatu tanpa terkungkung dengan pakaian nya. Kereeen tenan mbakyu, mungkin karena sudah di didik oleh orang tua nya dan tidak di bedakan seperti saudara-saudara nya yang laki-laki semua.
Saya masih ingat waktu di bonceng naik motor nya Darma dari Darmaga - Tajur, Bogor untuk beli tiket bus. Biasa nya kalau naik angkot saya butuh waktu paling cepat satu jam, dan paling lama tak terbatas karena saya harus ganti angkot tiga kali. Dengan kecepatan puool, mbakyu Darma membonceng saya naik motor nya cukup setengah jam, WoooW. Ketika jalanan macet di daerah jembatan merah, merdeka dengan berani (saya yang di bonceng sudah deg-deg an, hehehe) naik ke trotoar, menerobos masuk ke gang nyari jalan tembus yang tidak macet agar cepat sampai ke daerah Tajur. #PlooongAlhamdulillahNyampe
Darma sangat perhatian, saya ingat ketika sakit, dia dengan sabar merawat saya. #MulaiMewekSayah
Darma yang selalu dapat uang saku lebih dari orang tua nya, sangat care perhatian dengan teman-teman nya yang sedang membutuhkan. Fasilitas yang di berikan orang tua nya selama belajar di kota hujan, motor dan komputer di persilahkan untuk dipakai teman-teman dan kegiatan dakwah di kampus.
Bingung, begitulah jika saya harus kembali ke rumah Darma ataupun rumah orang tua nya, tahun 2007 jalanan daerah makam haji sudah padat, entah sekarang jika saya kembali ke sana. |
Setahun kemudian, pada saat lebaran alhamdulillah saya bisa silaturahim kembali ke rumah Darma, kali ini ke rumah nya sendiri yang sudah di persiapkan oleh orang tua nya kalau Darma menikah. Alhamdulillah, saat itu Darma sedang hamil anak pertama nya dan senang sekali saya bisa bertemu dengan nya yang sebentar lagi menjadi seorang ibu.
Kini, darma sudah mempunyai dua orang anak. Sejak saat itu, Lebaran empat tahun yang lalu, setiap lebaran dan melewati kota Solo dan ingin silaturahim ke rumah Darma, tidak pernah pas waktu nya. Pasti ada saja acara keluarga Darma yang tidak memungkinkan saya berjumpa melepas kangen dengan nya. #WisMbrebesMiliSayah
Bismillah, semoga Allah masih memberikan kesempatan nikmat masa dan umurNya kepada saya untuk silaturahim kembali dengan Darma, aamiin.
Solo, My Family in Here
Di daerah Gonilan, komplek Kampus UMS tepat nya.
Kami sengaja berangkat dari madiun pagi-pagi maksimal jam 8, selain menghindari macet di jalan yang masih banyak kendaraan ba'da lebaran. Kami ingin menikmati pemandangan di daerah Cemoro Sewu dan Tawangmangu, daerah timur kota Solo yang masih segar udara nya dan memberikan pemandangan pegunungan yang asri. Dan bisa di tempuh sekitar satu jam dari kota Solo.
![]() | |
Cemoro Sewu, Lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah |
![]() |
Grojogan Sewu, Tawang Mangu, Jawa Tengah |
Bicara tentang kuliner Solo, tak akan ada habis nya karena dinamis kota nya. Hal ini membuat para pengusaha di bidang ini di tuntut tetap menjaga kualitas agar usaha nya tetap survive dan di minati pecinta kuliner. Wes, rugi ke Solo kalau tidak makan-makan pokok e, apalagi kami alhamdulillah selalu menikmati kuliner Solo setiap tahun nya. #UenaakRasaBayar
Huaaaa... bener2 asyik sakjake kuta Solo yo, Mbak... Sayang aku ra tau mampir, cumak liwat wae... ira
BalasHapusUasyiiiik mbakyu....:)
HapusKebetulan aku jg durung pernah nginep terus mlaku2 bengi neng Solo mbakyu...dadi sik akeh penasaran ne....hehehe
huwaaa, banyak foto2nya, ini kategori apa mak? kayaknya ada wisata, ada kesan ada event, ada semuanya....btw, sukses lombanya ya mak :)
BalasHapushehehe....campur-campur saja ya mak ^_^
HapusAamiin...
Sukses juga buat mak Rodamemn....:)
Tiap pulang ke Solo ada yg tdk boleh saya lewatkan yaitu makan nasi liwet. Ibaratnya seperti ke Sumedang tdk lupa beli tahu, he........Ini tulisan utk lomba ya mak ? semoga sukses dgn lombanya.
BalasHapusBetuuulll Teh Tini....:)
HapusIya teteh....monggo, ikutan berpartisipasi masih ada waktu DL nya sampai 1 Des 2013....^_^
Selamat siang/sore/malam/pagi, salam perkenalan. Silahkan berkunjung balik ke web kami , kami tawarkan vcd interaktif untuk anak-anak, jika membeli 4 gratis 1, mungkin mbak mempunyai anak/adik / keponakan yang masih kecil, Ini sangat bagus untuk mendidik dan membagun karakter anak sejak dini, semoga bermanfaat dan semoga mbak tertarik ^_^. Terima kasih
BalasHapusSore...
HapusSami2....maturnuwun kunjungan nya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKota Solo Memang banyak kenangannya :D sekali datang kesana, rasanya jadi gampang kangen :D ehehhe
BalasHapusSolo bola bali pengen balik mrono...:D
HapusBetuuul om...